1. Mengevaluasi kondisi keuangan Anda saat ini
Melakukan analisis dengan memperhatikan kondisi terkini, seperti status perkawinan, jumlah anggota keluarga, kondisi pekerjaan, usia, kondisi kesehatan, dan lain-lainnya.
2. Menyusun tujuan-tujuan keuangan Anda
Disusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, seperti :
- Memiliki tabungan di bank sebanyak 20 juta pada 2 tahun ke depan,
- Ingin memiliki rumah sendiri pada 10 tahun ke depan,
- Memiliki mobil pribadi 3 tahun ke depan,
- Menunaikan ibadah haji 15 tahun ke depan.
Perencanaan keuangan dapat berupa kegiatan yang akan dilakukan dan bauran produk keuangan yang akan digunakan, dikaitkan dengan jangka waktu pencapaiannya.
Misalkan :
- Membayar sebesar Rp. 350.000/bulan untuk premi asuransi pendidikan anak selama 10 tahun
- Menabung sebesar Rp. 500.000/bulan untuk dana naik haji selama 15 tahun
- Mencicil sebesar Rp. 1,5 juta/bulan untuk kredit pembelian mobil selama 10 tahun
5. Mereviu dan menyempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk menyesuaikan kondisi keuangan terkini
Kondisi keuangan seseorang bisa berubah. Misalnya seperti : lahirnya anggota keluarga baru, mengalami sakit yang membutuhkan biaya besar dan terganggunya sumber penghasilan keluarga, meningkatnya pendapatan secara signifikan, dan lain-lain.
Jika terjadi perubahan, maka proses perencanaan keuangan akan dilakukan lagi dimulai dari awal proses (mengevaluasi kondisi keuangan terkini) dan diteruskan dengan proses-proses berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar